10 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Bersamaan
Saat ini banyak tips keayuan yang menyarankan penggunaan skincare berlapis atau yang disebut dengan layering. Tujuannya ialah supaya kulit lebih sehat dan lebih mulus. Menggunakan skincare berlapis memang dapat menolong proses perawatan kulit. Tapi perlu kamu ketahui bahwa ada beberapa kandungan skincare yang dihentikan dipakai secara berbarengan.
Hal ini disebabkan alasannya adalah adanya kandungan yang mampu menimbulkan duduk perkara kulit. Bukannya membuatkulit lebih baik, kulit malah mengalami breakout dan iritasi. Nah, berikut ini akan Kamini ulas kandungan skincare apa saja yang dihentikan digunakaan bersama-sama.
1. Retinol dan BHA/AHA
Retinol, BHA/AHA ialah tiga kandungan yang membantu menanggulangi aneka macam masalah kulit mirip menangkal gejala penuaan dini, mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit lebih cerah. Tapi bila kau punya skincare dengan tiga kandungan tersebut, usakan tidak kau gunakan untuk layering ya.
Jika ketiga bahan ini digabungkan kulit bisa mengalami kemerahan, iritasi sampai mengelupas. Terutama bagi kau yang mempunyai tipe kulit kombinasi dan sensitif.
Retinol, BHA/AHA mempunyai fungsi yang sama adalah untuk mengangkat sel kulit mati sehingga menolong proses regenerasi kulit dengan dengan cepat. Nah, kalau materi tersebut digunakan berbarengan, maka kulit akan mengalami over-eksfoliasi. Tentu ini tidak cantik untuk kulit.
Untuk mampu hasil optimal dari manfaat kandungan tersebut kamu mampu gunakan secara bergiliran, misalnya hari ini menggunakan retinol, esok hari kamu bisa gunakan BHA/AHA.
2. Retinol dan Benzoyl Peroxide
Selain dengan BHA/AHA retinol juga dihentikan digabungkan penggunaanya dengan Benzoyl Peroxide. Benzoyl Peroxide sangat berguna untuk menangani abses. Bahkan ada orang yang memakai skincare dengan kandungan ini.
Pada beberapa orang, dua bahan ini mampu menciptakan kulit menjadi kering dan mengelupas serta menimbulkan kemerahan. Selain itu, menurut beberapa hasil penelitian, penggunaan dua materi ini secara serempak mampu mematikan faedah zat aktif di dalam materi tersebut.
Hasilnya, dua kandungan yang tadinya dapat menanggulangi infeksi, malah tidak menunjukkan efek apapun. Alternatifnya, kamu mampu gunakan dua bahan ini bergantian. Misalnya saja Benzoyl Peroxide untuk skincare malam dan Retinol untuk siang. Tapi perlu dikenang ya, penggunaan Benzoyl Peroxide sendiri wajib di bawah pengawasan dokter.
3. Retinol dan Asam Salisilat
Selanjutnya ada retinol dengan asam salisilat. Retinol yakni turunan dari vitamin A yang berguna untuk merangsang regenerasi sel-sel kulit mati, mengembangkan bikinan kolagen, serta menghemat tanda-tanda penuaan dini.
Manfaat ini pun ada dalam asam salisilat. Hanya saja asam salisilat mempunyai fungsi lain, yakni untuk mengobati bengkak. Jika kamu gunakan dua bahan ini bersama-sama ternyata akan berdampak jelek bagi kulit. Di antaranya yakni menimbulkan kulit kering dan mengelupas.
Namun, tidak tidak mungkin kau memakai skincare dengan dua kandungan ini secara bersamaan selama sesuai dengan ajuan dokter serta dosis yang diperbolehkan.
4. Retinol dan Vitamin C
Retinol dan vitamin C yaitu dua bahan yang kadang kala dimasukan ke dalam skincare routine. Dua materi ini berfungsi untuk menghemat kerutan dan garis-garis halus, menyamarkan noda hitam serta meratakan tekstur kulit.
Namun, faktanya dua materi ini dilarang digunakan berbarengan. Retinol dan vitamin C bekerja pada lingkungan pH yang berbeda. Retinol bereaksi dalam kadar pH yang lebih tinggi atau basa, sementara vitamin C diformulasikan pada lingkungan yang lebih rendah atau istilahnya asam.
Maka, ketika kau gunakan dua materi ini, skincare-mu menjadi tidak akan memberikan hasil yang maksimal pada kulit. Agar menerima hasil yang memuaskan, kau bisa gunakan vitamin C pada siang hari biar kulitmu terlindungi dari paparan sinar UV. Namun usahakan penggunaan vitamin C pada siang hari ini ditunjang dengan pemakaian sunscreen juga.
Pada malam harinya kamu bisa gunakan skincare dengan materi yang mengandung retinol. Pemakaian berselang seperti ini akan menciptakan skincare melakukan pekerjaan dengan maksimal dan membantu merawat kulit.
5. AHA/BHA dan Niacinamide
Niacinamide dan AHA/BHA sungguh tidak disarankan untuk digunakan bersamaan. Hasil eksfoliasi dari dua kandungan tidak akan berjalan dengan baik sehingga kulit akan menjadi iritasi risikonya.
Penggabungan dua bahan ini dapat mengurangi kerja skincare yang memiliki kandungan materi bersifat asam. Oleh alasannya adalah itu, hasil eksfoliasi dari kedua bahan ini dapat terhambat kinerjanya.
6. Glycolic Acid dan Salicylic Acid
Glycolic acid dan salicylic acid yakni dua materi yang mempunyai kandungan yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati. Walaupun mempunyai manfaat yang bagus bagi kulit, namun kalau digunakan secara serempak malah akan mengakibatkan pengelupasan dan menjadikan reaksi sakit pada kulit.
Untuk menghindari hal tersebut, gunakan produk skincare berbahan dasar dua materi tersebut secara bergantian atau sesuai dengan keadaan kulit.
7. AHA/BHA dan Vitamin C
Vitamin C dan AHA/BHA mempunyai faedah yang mampu membuat kulit menjadi lebih haus dan cerah. Namun, penggunaan layering dua skincare ini akan mempunyai dampak sebaliknya. Jika digunakan berlapis, dua materi ini akan menurunkan khasiat dari masing-masing produk.
Vitamin C banyak mengandung antioksidan tinggi yang mampu melindungi kulit, sedangkan AHA/BHA yakni skincare dengan fungsi eksfoliasi. Penggunaan dua skincare ini tidak boleh serempak.
8. Vitamin C dan Niacinamide
Vitamin C dan Niacinamide adalah dua bahan yang bisa menanggulangi pigmentasi, meratakan warna kulit dan meminimalkan kemerahan pada kulit. Namun, agar risikonya lebih maksimal, sebaiknya gunakan skincare yang terbuat dari dua bahan ini secara bergantian.
Hal ini dilaksanakan untuk menyingkir dari efek jelek dari dua bahan aktif tersebut. Contoh efek jelek yang terjadi kalau memakai dua materi ini secara berlapis yaitu timbul bisul dan kulit iritasi.
9. Oil-Based dan Water-Based
Dalam menentukan skincare, yang harus kau amati ialah tekstur bahan dasar dari produk tersebut. Produk skincare yang sekarang banyak beredar terdiri dari dua jenis, yakni yang berbahan dasar air dan yang berbahan dasar minyak.
Air dan minyak yaitu dua materi yang tidak mampu bersatu. Ini berlaku pula pada skincare. Dua skincare yang berbahan dasar minyak dan air dihentikan digunakan bersama-sama Formulasi skincare berbahan dasar minyak dapat membatasi produk skincare yang terbuat dari materi dasar air. Sehingga kulit tidak mampu menyerap nutrisi yang ada pada skincare.
Atau jika ingin digunakan secara berbarengan, tentukan kamu menggunakan skincare berbahan dasar air terlebih dulu, barulah dilanjut dengan produk berbahan dasar minyak.
10. Kandungan Skincare yang Terbuat Dari Bahan Aktif Sama
Kandungan skincare yang dihentikan digunakan secara serentak tidak hanya yang terbuat dari dua zat berbeda saja. Ternyata penggunaan skincare yang mengandung zat aktif sama tidak dianjurkan untuk digunakan bersamaa atau layering.
Seperti misalnya skincare yang mengandung obat bengkak dan benzoyl peroxide. Dua zat ini mempunyai manfaat yang serupa. Selain itu, menggunakan masker yang mengandung asam glikolat dan ditutup dengan penggunaan krim yang mengandung asam mandelat tidak boleh kau gunakan.
Dua zat aktif tersebut akan meningkatkan reaksi iritasi kulit dan mengakibatkan kulit mengelupas. Jika kau mengalami hal mirip ini seharusnya hentikan penggunaan dan segera konsultasikan ke dokter kulit. Dokter akan menawarkan penanganan professional untuk problem tersebut.
Itu ia beberapa daftar skincare yang tidak direkomendasikan untuk dipakai bersama-sama. Resiko yang ditimbulkannya tidak kecil maka dari itu kau seharusnya mengenali hal ini sebelum mengaplikasikan produk skincare ke kulit wajahmu.
Terlebih lagi kulit tampang ialah salah satu bagian yang sensitif sehingga kamu perlu kehati-hatian dalam memilih produk. Jangan hingga tujuan memakai skincare ialah untuk merawat kulit agar kulit sehat dan manis malah memperparah keadaan kulitmu.