Tak Selalu Buruk, Inilah Keuntungan Dijodohkan Orangtua
Bagi sebagian orang, menikah ada di urutan ke sekian dari daftar hal yang ingin dijalankan. Apalagi kalau kau telah sibuk dengan karir dan kian nyaman dengan kemandirian. Hasilnya mencari pacar atau menjajaki pendekatan dengan seseorang bukan prioritas dan hal darurat yang harus dijalankan.
Ketika pada karenanya kau merasa mendapatkan orang yang sempurna, hal lain yang mesti dihadapi yaitu restu keluarga. Beruntung jikalau kedua orangtua dan keluarga besar merasa cocok dan merestui, jika tidak? Ini akan jadi duduk perkara lain yang membuatmu mungkin makin kehilangan minat pada sebuah hubungan bahkan akad nikah.
Apalagi kalau keluarga besar, diwakili oleh orangtua, justru menentukan untuk melaksanakan perjodohan. Baru mendengar rencananya saja kau mungkin sudah tidak berselera dan berpikir ini bukan zamannya. Belum lagi perasaan sentimental lain seperti merasa dianggap tak bisa mencari pendamping sendiri.
Namun, kalau mau sedikit meluaskan pandangan, kau bisa saja memperoleh hal baik dari perjodohan. Siapa yang mampu menjamin bahwa pendamping pilihan sendiri akan membawamu pada kehidupan rumah tangga yang bahagia? Siapa tahu dari perjodohan tersebut kamu justru bertemu dengan orang yang sebetulnya kamu butuhkan.
Lalu apa saja keuntungan dijodohkan orangtua yang mampu dipertimbangkan untuk menyetujui planning itu? Berikut yakni jawabannya!
1. Tidak Perlu Repot Mencari
Bagi kau yang sibuk, mencari seseorang yang gres kemudian mengendalikan agenda dan melalui kala-kurun pengenalan dari awal serta beradaptasi lagi untuk ke sekian kalinya terasa tidak praktis. Ada waktu yang diinvestasikan guna melakukannya, sehingga dibandingkan dengan direpotkan dengan hal semacam itu, lebih digunakan untuk melakukan pekerjaan yang menumpuk.
Namun, ketika dijodohkan, kau tak perlu repot mencari orang gres. Bagi beberapa kisah, agenda pertemuan pun sudah ditetapkan orangtua sehingga kamu cuma perlu mengikutinya. Lagipula adakala kau tak usah sibuk menyesuaikan acara bertemu karena umumnya mereka yang hendak menyesuaikan acara denganmu.
Dengan menyetujui perjodohan, setidaknya, kau bisa menggunakan waktu yang dihabiskan untuk mencari orang baru untuk melakukan pekerjaan dan menuntaskan persoalan eksklusif. Kamu bisa ‘loncat’ ke tahap yang lebih lanjut, yaitu perkenalan.
2. Dipilihkan yang Terbaik
Orangtua mana pun rasanya cuma ingin memilihkan apa pun yang terbaik untuk anaknya. Saat kecil kamu sudah biasa dipilihkan sekolah terbaik, kuliner terbaik, kemudahan terbaik, baju dengan materi terbaik, sampai pola latih terbaik. Tidak ada yang perlu disangsikan dari niatan orangtua untuk senantiasa menunjukkan hal-hal paling baik bagi kita. Setuju?
Maka untuk perkara memilih pasangan pun mereka niscaya akan memilih yang paling baik untukmu. Baik agamanya, baik sikapnya, latar belakangnya, baik latar belakang keluarganya, dan baik pekerjaannya. Kriteria tersebut pasti telah dipikirkan oleh orangtua secara matang sebelum menetapkan menjodohkannya denganmu.
Ketika mencari pasangan seorang diri, kamu harus menyempatkan waktu untuk mencari dan menentukan hal-hal tersebut. Belum lagi kadang-kadang jatuh cinta bisa membuat evaluasi jadi kabur dan subjektif. Tak jarang kau mengesampingkan gejala bahaya sebab telah kadung jatuh cinta.
3. Langsung Dekat dengan Calon Mertua
Sosok pasangan yang dipilih orang tua dalam perjodohan biasanya yakni anak dari sahabatnya, anak dari teman baiknya atau rekan kerjanya. Itu mempunyai arti calon mertuamu yakni orang yang telah diketahui baik oleh kedua orangtua.
Dengan statusnya yang demikian, hubunganmu bersama calon mertua mampu langsung akrab. Tak ada lagi keraguan atau hal-hal mengganjal perihal siapa keluarga kandidat pasangan kita bekerjsama.
Selayaknya dianggap anak sendiri, kandidat mertua juga pasti akan memperlakukanmu dengan baik, tidak akan canggung terlebih bersikap buruk. Ketakutan kalau-jika menerima mertua yang tidak sejalan nyaris tak ada.
Keuntungan seperti ini bisa jadi sukar didapatkan ketika mencari pasangan sendiri alasannya kamu mesti saling mengenal dengan keluarga besarnya dari nol.
4. Dijamin Mendapat Restu Orangtua
Jatuh cinta dan merasa memperoleh sosok yang tepat selaku pendamping hidup yakni suatu anugerah, tapi tanpa restu orangtua, seindah apa pun kekerabatan dijalani, rasanya tak ada keberkahan. Drama-drama yang mengenaskan seperti itu tidak akan kamu temukan dalam perjodohan, karena secara otomatis restu orangtua sudah di tangan.
Mendapat izin dan derma dari orang terdekat merupakan hadiah yang membuat relasi terasa semakin tepat. Kamu mampu membagi kebahagiaan yang dirasakan dengan orang-orang terkasih. Makna kebahagiaan jadi lebih terasa karena keluarga besar juga ikut merasakannya.
5. Membahagiakan Orangtua
Sebagai seorang anak, kita tentu ingin membahagiakan orangtua menggunakan cara apa pun. Membelikan mereka barang-barang yang dikehendaki, mengajak jalan-jalan dan lain sebagainya. Namun, kebahagiaan orangtua sebenarnya terletak pada kebahagiaanmu juga. Ketika kau tak kunjung punya pasangan, orangtua akan menilai kebahagiaanmu kurang lengkap.
Oleh alasannya adalah itu, desakan untuk segera menikah atau setidaknya punya pasangan kerap dilontarkan. Saat kau tak kunjung membawa seseorang ke rumah dan dikenalkan selaku kekasih, tak aneh bila mereka berinisiatif menjodohkanmu. Dengan perjodohan mereka mampu merasa tenang dan bahagia karena mengetahui kamu sudah ada yang menjaga.
Sebagai anak, kamu pasti menghendaki menyaksikan kedua orangtua senang, bukan? Menerima perjodohan yakni salah satu caranya. Niatkan hal ini sebagai bentuk baktimu pada orangtua, maka percayalah hal baik akan datang lalu.
6. Cerita yang Patut Dikenang
Pertemuan pertama dengan seseorang yang dijodohkan keluarga akan jadi dongeng yang patut diingat. Kamu hasilnya mampu bertemu dengan seseorang yang selama ini cuma dilihat dari foto. Hal-hal baik tentangnya yang selama ini lebih banyak kamu dengar melalui dongeng orang-orang akibatnya juga bisa kamu buktikan sendiri.
Perasaan semacam itu akan jadi dongeng menawan yang pantas diingat. Di sisi lain, kau mirip telah mengenalnya, tapi disisi satu lagi dia ialah orang baru yang pasti punya segi-sisi mengagetkan. Ini ialah satu lagi keuntungan dijodohkan orangtua yang bisa kamu rasakan.
7. Jika Gagal Tak Sakit Hati
Keuntungan dijodohkan orangtua selanjutnya yaitu tak ada perasaan sakit hati dikala hasil perjodohan ternyata tidak baik dan mesti gagal di tengah jalan. Berbeda ketika kau memilih pasangan secara mampu berdiri diatas kaki sendiri, saat putus atau gagal, sakit hatinya pasti terasa memberatkan.
Tidak punya perasaan mempunyai arti kepada sosok yang dijodohkan keluarga besar membuatmu tak terlalu memikirkannya. Ketika alhasil merasa belum berjodoh pun, hatimu tidak akan terluka oleh impian dan planning-rencana yang sudah dibentuk.
8. Lucunya Merasakan Cinta yang Tumbuh Perlahan
Tidak ada yang mampu menebak jalan takdir. Di permulaan kau mampu saja menolak perjodohan, cenderung tidak acuh bahkan hingga benci, tetapi di pertengahan, sesudah makin mengenal calon pasangan, rasa takjub dan cinta bukan mustahil mampu hadir secara perlahan-lahan. Perasaan yang berkembang seperti ini di sisi lain terasa lucu dan asing, di sisi yang lain menggembirakan.
Dapat merasakan jatuh cinta pada seseorang secara tidak disangka-sangka menjadi laba dijodohkan orangtua yang tidak pernah kamu perkirakan. Sesuai pepatah Jawa yang berbunyi, “Witing tresno jalaran soko kulino”, cinta antara dirimu dan beliau mampu hadir sesudah sudah biasa.
Beberapa laba dijodohkan orangtua yang sudah dijabarkan di atas, cuma bisa dinikmati saat kamu terbuka mendapatkannya. Selama masih berkeras dan menolak, hal-hal kasatmata seperti ini tidak akan bisa menyentuhmu. Bagaimana? Dengan mengenali beberapa keuntungan ini, masihkah kamu menolak perjodohan?