Jangan Abai, Kenali 10 Ciri Kamu Butuh Social Media Detox
Sosial media adalah hal yang tak bisa kita lepaskan dari kehidupan sehari-hari. Saat ini, hampir setiap orang memiliki sosial media pada ponsel pintar yang mereka miliki. Sosial media berfungsi selaku daerah untuk mencari sobat, membagikan ingatan, atau menggali gosip. Bermain sosial media menjadi aktivitas yang asyik dilaksanakan dikala kita memiliki banyak waktu senggang.
Dengan sosial media, kita dapat tahu berita lebih singkat alasannya adalah ketika ini banyak info penting yang dibagikan pada sosial media. Tak hanya itu, sosial media dengan kecanggihannya dapat menghubungkan kita dengan orang-orang penting di seluruh dunia. Tentu saja hal ini menjadi pesona tersendiri untuk memakai sosial media.
Meski demikian, sosial media dengan segala kelebihannya juga memiliki kekurangan tersendiri. Sosial media mampu menjadi racun yang menawarkan imbas jelek bagi kehidupan seseorang. Maka dari itu, untuk menghindarinya, kita perlu melaksanakan detox atau istirahat sementara dari sosial media. Lalu apa saja sih ciri bahwa diri kita membutuhkan social media detox? Yuk simak ciri-cirinya di bawah ini!
1. Terlalu Sering Cek Akun Sosmed
Ciri bahwa kau memerlukan sosial media detox yang pertama yakni ketika kau terlalu sering mengusut sosial media. Tak peduli kapan dan di mana, lini periode atau notifikasi sosial media senantiasa kau pantau. Bahkan dalam kondisi penting sekalipun seperti ketika berguru, melakukan pekerjaan , ataupun rapat, membuka sosial media terus kau kerjakan berkali-kali.
Tak cuma itu, ketika terdapat dering notifikasi pada ponsel pintar-mu, umumnya kau akan mengira bahwa notifikasi tersebut berasal dari sosial media. Padahal nyatanya, notifikasi tersebut hanyalah pemberitahuan yang tak terlalu penting. Ekspektasi berlebih tersebut dapat mempengaruhimu untuk terus membuka sosial media.
2. Mengidap Nomophobia
Nomophobia ialah salah satu sindrom yang cukup berbahaya sehingga kamu perlu menghindarinya. Nomophobia merupakan sindrom yang mana para penderitanya merasa was was berlebihan bila tak memiliki ponsel atau tak memiliki akses ponsel. Para pengidap Nomophobia lazimnya akan merasa tidak yakin saat ponsel tidak dalam genggamannya.
Maka dari itu, tak heran orang dengan Nomophobia selalu menggenggam ponsel kemanapun mereka pergi. Bagi mereka, ponsel ini menjadi keperluan utama yang tak boleh tertinggal. Jika kamu mengalami ciri tersebut, maka kau perlu social media detox untuk menyembuhkan sindrom berbahaya pada dirimu.
3. Membuka Smartphone Saat Bangun Tidur
Jika kau mempunyai kebiasaan membuka smartphone khususnya social media dikala gres saja berdiri tidur, itu artinya kamu memerlukan social media detox. Padahal ada acara lain yang lebih penting untuk kau lakukan saat bangkit tidur. Beberapa acara nyata yang bisa kau lakukan dikala bangun tidur mirip contohnya minum air putih sampai mandi.
Selain dapat menghipnotis kesehatan mata, membuka social media ketika gres saja berdiri tidur juga mampu memantik stres. Maka dari itu, kebiasaan jelek yang satu ini perlu kau hindari sedikit demi sedikit. Jangan hingga kebiasaan buruk ini menghancurkan mood dan hari bahagiamu.
4. Merasa Iri Pada Kehidupan Orang Lain di Social Media
Social media yakni kawasan di mana kamu mampu menemukan banyak sekali artikel milik orang lain. Banyak orang membagikan kehidupannya di social media mulai dari moment bahagia hingga artikel dengan unsur kemewahan yang mampu menciptakan siapa pun iri. Perasaan iri dan cemburu kepada kehidupan seseorang pastinya sangat berbahaya.
Perasaan iri ini mampu menciptakan seseorang tak pernah merasa puas dan bersyukur atas apa yang ia miliki. Bukan hanya itu, bahkan lebih ancaman lagi, rasa iri kepada kehidupan orang lain di social media dapat membuatmu stres dan burn out. Padahal, kamu tak tahu kehidupan orisinil orang lain yang mungkin tak lebih baik dari kehidupanmu.
5. Lawan Bicara Merasa Diabaikan Karena Social Media
Ketika tengah mengobrol, tanpa kita sadari kadang-kadang kita mengabaikan lawan bicara dan terkonsentrasi pada layar ponsel. Padahal hal tersebut merupakan hal yang tak boleh dilakukan alasannya adalah mampu membuat musuh bicara merasa tak nyaman. Maka dari itu, saat kita menerima banyak komplain sebab hal itu, kita perlu melaksanakan introspeksi diri.
Cobalah untuk menghilangkan kebiasaan buruk bermain social media saat seseorang mengajakmu berbicara. Selain melanggar budpekerti, kebiasaan jelek ini dapat membuat orang lain merasa lost respect terhadap kamu. Cara terbaik untuk menetralisir kebiasaan jelek ini yakni melaksanakan social media detox agar kau bisa terlepas dari kecanduan social media.
6. Menghabiskan Banyak Waktu Untuk Membagikan Potret Kehidupanmu di Social Media
Tak ada salahnya bermain social media dan membagikan potret kehidupanmu di sana. Akan tetapi, kamu juga perlu menerapkan batas-batas agar tidak berlebihan. Perlu kamu pahami, bahwa dunia maya bukanlah dunia kasatmata yang harus melulu kau tekuni. Jangan hingga dunia maya memperdaya kamu untuk terus menerus hidup di dalamnya.
Jika kamu merasa banyak membuang waktu di dunia maya, maka kamu perlu istirahat dan memfokuskan diri pada dunia kasatmata. Sadarilah bahwa mengunggah seluruh kehidupan di social media dapat menyebabkan bahaya dan mengganggu privacy-mu. Maka dari itu, unggahlah kehidupanmu secukupnya saja alias tidak berlebihan.
7. Menjadikan Stalking Sebagai Hobi
Sebagai pengguna social media, pastinya kita tak asing lagi dengan ungkapan “stalking”. Kegiatan stalking ini menjadi hal yang lumrah untuk dijalankan ketika kita ingin tahu tentang sebuah hal. Akan tetapi, jangan hingga kau kebablasan, ya! Stalking yang berlebihan mampu menimbulkan ancaman bagi diri kita.
Selain dapat menciptakan kita merasa iri dan cemburu, stalking juga dapat membuat kita merasa kesepian. Dengan stalking, kita akan tahu kehidupan orang lain cuma dari segi luarnya saja tanpa tahu kehidupan seseorang di dunia nyata. Jika stalking ini telah berlebihan kau kerjakan, maka artinya kau perlu detox dari social media.
8. Mulai Merasa Boros Karena Social Media
Salah satu efek nyata dari kecanduan social media adalah boros. Bukan cuma boros waktu, seseorang yang telah terlalu candu terhadap social media juga lazimnya akan boros terhadap keuangan. Perasaan candu-nya kepada social media akan membuat seseorang merasa ingin terus menerus memakai social media dan berbelanja paket data.
Maka dari itu, tidak heran orang yang sudah mengalami kecanduan social media akan melakukan segala cara demi mampu menerima paket data untuk social media. Untuk itu, kalau kau sudah mulai merasa boros, cobalah untuk introspeksi diri bahwa kecanduan social media bisa menjadi penyebabnya. Yuk, perbaiki dilema tersebut dengan puasa social media.
9. Jauh Dari Dunia Nyata dan Dekat Dengan Dunia Maya
Social media dengan segala hal-hal kasatmata di dalamnya juga dapat memperlihatkan pengaruh bahaya bagi seseorang. Salah satu dampak ancaman yang paling kerap kita rasakan yakni bisa menjauhkan kita pada dunia nyata. Keseruan yang ada pada social media tak jarang membuat kita asyik sendiri hidup dalam dunia maya, bukan dunia aktual.
Tak jarang, hal tersebut membuat kita lupa kepada acara-kegiatan penting yang harus kita lakukan di dunia nyata. Pengaruh tersebut juga dapat menumbuhkan sifat individualisme pada seseorang. Maka dari itu, bila kau mulai merasa terlalu fokus pada dunia maya, kau perlu melakukan social media detox.
Sadarlah bahwa kita perlu bersosialisasi dengan orang sekitar. Cobalah alihkan kebiasaan bermain social mediamu pada hal-hal positif di dunia faktual seperti berkumpul bareng orang terkasih atau melaksanakan hobi. Lakukan hal tersebut secara perlahan hingga kamu terbiasa.
10. Merasa Kesepian, Gelisah, Hingga Stres
Ciri bahwa kau perlu detox dari social media yang terakhir yakni dikala kamu mulai merasa sering kesepian, gusar, dan stres. Perasaan bahagia ketika kau mendapatkan like mampu membuatmu kecanduan sehingga biasanya kamu akan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap social media.
Banyak orang merasa hopeless, gusar, bahkan kesepian jikalau ekspektasi tersebut tidak berhasil didapatkan. Padahal, perasaan tersebut tentu saja sungguh mengusik kesehatan mental. Bahkan lebih parahnya lagi, keadaan tersebut dapat berkembangpada gejala yang lebih tinggi adalah stres dan tertekan.
Jangan sampai kamu mengalami tanda-tanda menyeramkan seperti itu ya, readers. Yuk coba untuk lebih care dan aware terhadap bahaya dari kecanduan social media. Terapkan batasan-batas-batas tertentu supaya kau tak melulu hidup dalam dunia maya yang “bahaya”.
Itu dia beberapa ciri atau tanda bahwa kau butuh istirahat dari social media untuk memperbaiki kesehatanmu. Jangan hingga social media memperalat dan membuatmu merasa candu untuk terus-menerus memainkannya. Yuk lebih sadar dan peduli kepada kesehatanmu dengan lebih memperlihatkan batasan terhadap social media.
Hal ini pastinya karena dibalik keunggulan social media, terdapat pengaruh jelek yang perlu kita sadari dan kita hindari. Apakah kamu tergolong orang yang memerlukan social media detox? Dari sederet ciri di atas, kira-kira ciri yang mana sih yang sungguh sering kamu alami? Berikan komentarmu di bawah, ya!