10 Alasan Orang Tua Tidak Menyetujui Hubunganmu dan Kekasih
Menjalani korelasi ke tahap yang lebih serius kerap kali menjadi hal yang cukup susah bagi beberapa orang, utamanya saat itu menyangkut restu orang bau tanah. Meskipun korelasi sudah terjalin cukup lama, namun tidak sedikit pasangan yang harus merelakan relasi mereka rampung alasannya adalah terganjal restu orang renta.
Sebenarnya, ada banyak alasan yang membuat orang renta tidak menyetujui hubunganmu dan kekasih. Beberapa diantaranya seperti yang mau Kamini diskusikan dalam artikel di bawah. Seperti apa itu? Berikut ialah ulasannya:
1. Perbedaan Agama
Salah satu alasan yang kerap kita dapatkan di masyarakat adalah adanya perbedaan kepercayaan yang dianut pasangan. Sebagian besar orang renta memang mengakibatkan doktrin selaku hal utama bagi anak-anaknya. Meskipun pasangan sudah cocok satu sama lain, akan namun perbedaan agama bisa menjadi tembok penghalang yang cukup menyulitkan bagi keduanya untuk hidup bersatu.
Hal ini memang bukan sesuatu hal yang dianggap sepele. Mengingat iktikad sendiri ialah sesuatu yang sangat fundamental dari kehidupan. Perbedaan prinsip inilah yang dikhawatirkan mampu memicu ketidakharmonisan atau mengakibatkan banyak sekali dilema di kemudian hari.
2. Perbedaan Usia yang Jauh
Alasan lain yang mampu melatarbelakangi orang renta tidak menyetujui hubunganmu dan kekasih ialah perbedaan usia yang jauh. Selain ketakutan akan pandangan negatif dari orang lain, perbedaan pola pikir yang jauh antara keduanya dikhawatirkan lebih sering mengakibatkan permasalahan. Alasan lain yang juga menjadi cemas orang bau tanah adalah dari segi kesehatan.
Mengingat orang yang usianya terpaut jauh akan lebih rentan terhadap serangan penyakit atau pun infertilitas, yakni kondisi pasangan yang memiliki kesulitan dalam mendapatkan keturunan. Ketakutan itulah yang menjadi usulanbagi orang tua untuk tidak merestui hubungan yang dijalani anak dan pasangannya.
3. Perbedaan Status Sosial
Salah satu argumentasi yang menciptakan orang tua enggan menawarkan restu pada pasangan anak-anaknya yakni adanya perbedaan status sosial, mulai dari kekayaan, pendidikan, hingga kedudukan. Mereka yang terlahir dari keturunan ningrat umumnya jauh lebih selektif dalam menentukan pasangan bagi anak-anaknya.
Mereka cenderung lebih mudah memberi restu bagi orang yang sederajat atau di atas mereka. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bagi orang biasa mampu menjalin relasi dengan orang yang mempunyai strata lebih tinggi. Hanya saja, diperlukan usaha besar dalam memperjuangkan dan juga waktu yang cukup panjang untuk mampu mencapai hal tersebut.
4. Memiliki Hubungan Darah
Mengetahui latar belakangnya yakni hal yang penting dalam menentukan pasangan. Orang renta sendiri cenderung menolak atau tidak merestui pasangan anaknya, terlebih saat mengetahui masih mempunyai relasi darah.
Seperti kita ketahui bahwa menjalani korelasi sedarah mampu menenteng efek negatif pada keturunan biologis, yakni mengakibatkan penyakit bawaan atau cacat genetik pada janin atau bayi yang ada dalam kandungan. Hal tersebut tentu menjadi panik tersendiri bagi orang tua untuk mempersatukan bawah umur mereka dalam suatu akad nikah.
5. Pengangguran
Alasan lain yang juga kerap menciptakan orang renta tidak merestui hubungan dengan kekasihmu yakni karena pasanganmu itu ialah seorang pengangguran. Setiap orang renta menginginkan kebahagian bagi anak-anaknya. Melihat anak-anaknya hidup berkecukupan tanpa kekurangan tentu menciptakan kehidupan mereka jauh lebih damai.
Seperti kita ketahui, duduk perkara ekonomi terkadang menjadi sumber utama timbulnya persoalan dalam korelasi rumah tangga, bahkan bisa memicu kegagalan. Hal ini pasti bukan sesuatu yang dibutuhkan oleh mereka. Hal tersebut pasti ialah hal yang masuk akal mengenang mencari nafkah bagi keluarga yaitu keharusan dan tanggung jawab yang harus dikerjakan seorang pria.
6. Sudah Pernah Menikah
Menjalani relasi dengan orang yang telah menikah sebelumnya yaitu hal yang sungguh lumrah didapatkan di lingkungan masyarakat. Meskipun itu bukan sesuatu yang keliru, tetapi banyak pula orang tua yang merasa keberatan bila anak-anaknya menjalani hubungan dengan perempuan atau pria yang telah menikah sebelumnya.
Apalagi jika pasangannya tersebut sudah dikaruniai anak dari akad nikah sebelumnya. Selain memunculkan pandangan negatif orang bau tanah kepada akad nikah mereka sebelumnya, ketakutan jika hal serupa akan menimpa anaknya juga menjadi salah satu argumentasi mereka cenderung tidak memberi restu kepada hubungan keduanya.
7. Masih Menempuh Pendidikan
Setiap orang tua memiliki harapan yang besar kepada anak-anaknya. Melihat bawah umur berhasil yaitu harapan besar mereka. Orang tua sendiri rela mengeluarkan harta benda cuma untuk menyaksikan anak-anaknya mendapatkan pendidikan tinggi agar bisa menjangkau keinginan yang mereka impikan.
Makara, jangan heran kalau kemudian banyak orang renta yang menentang relasi bawah umur mereka yang masih menempuh pendidikan. Selain menganggap mereka masih terlalu kecil, mereka juga dianggap belum bisa mandiri dan bertanggung jawab pada hidup mereka sendiri. Hal ini dianggap dapat kuat negatif pada abad depan mereka.
8. Perbedaan Budaya dan Ras
Salah satu alasan lain yang menjadi penyebab orang renta tidak menyetujui hubunganmu dengan pasangan yaitu karena adanya perbedaan budaya dan ras. Sebagai negara multikultural, Indonesia memang mempunyai beragam suku yang memiliki kebiasaan unik terkait masalah percintaan anak-anaknya.
Beberapa suku kadang-kadang melarang anak-anaknya untuk menikah dengan suku tertentu. Namun, ada pula suku yang malah menentang ijab kabul dengan suku yang sama. Hal serupa juga berlaku bagi mereka yang memiliki pasangan dari mancanegara, dimana mereka memiliki kebudayaan yang sungguh bermacam-macam. Hal ini pasti menjadi kegelisahan tersendiri bagi orang bau tanah.
9. Berperangai Buruk
Alasan lain yang juga mampu mensugesti restu orang bau tanah terhadap pasangan yaitu sebab tingkah laris atau perangai pasangan yang dianggap jelek atau tidak sesuai dengan kebiasaan yang dijalankan keluarga. Pada dasarnya, orang bau tanah menghendaki yang terbaik bagi anak-anaknya. Mereka tentu tidak ingin menyaksikan anak mereka sedih akhir diperlakukan jelek oleh orang lain atau pasangan.
Perilaku jelek pasangan tentu mampu dilihat dari sikap dan kebiasaan yang sering mereka tunjukkan baik pada orang tua atau pasangan. Orang renta sendiri condong lebih menyukai pasangan yang bersikap etika, perhatian, dan tekun beribadah. Kaprikornus, jikalau pasanganmu tidak memiliki itu semua jangan harap mendapat restu mereka.
10. Tidak Mampu Menunjukkan Keseriusan
Orang bau tanah juga condong tidak suka pada pasangan yang tidak mampu menunjukkan keseriusan dalam menjalin relasi. Seperti kita pahami sebagian besar orang bau tanah memiliki kegundahan terhadap anak-anaknya untuk melaksanakan hal-hal negatif. Beberapa orang tua kerap kali bersikap protektif dengan meminta kesungguhan pasangan menjalin kekerabatan dengan anaknya.
Pasangan yang tidak bisa memberikan keseriusan di hadapan orang renta akan lebih sulit mendapat restu. Hal ini tentu sungguh wajar, mengingat intinya, orang renta sendiri tidak mau melihat anaknya dipermainkan atau dikecewakan.
Demikianlah 10 Alasan orang bau tanah tidak menyetujui hubunganmu dan kekasih yang sukses Kamini rangkum. Restu orang bau tanah adalah hal yang sangat penting didapat oleh pasangan. Banyak orang menilai bahwa korelasi tanpa restu orang bau tanah masih mampu bahagia. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Karena banyak kekerabatan yang hasilnya gagal alasannya tidak mendapatkan restu orang tua. Banyak pula orang yang meninggalkan keluarga demi cinta tetapi mesti berakhir dengan penyesalan dan keputusasaan. Semoga kita tetap bijak dalam mengambil keputusan!